CONTOH-CONTOH KARANGAN
D. Fakta dan Opini
Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada, terjadi dan ada buktinya. Misalnya : ada benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlahnya, atau dapat menjawab pertayaan dengan kata Tanya apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Contoh : “Tirakatan Budaya” adalah acara yang diadakan oleh para seniman dan budayawan menjelang detik pergantian abad-20, di Kompleks Taman Budaya Jawa Tengah, Solo 12 Desember 2000.
Contoh tersebut dapat menjawab pertayaan apa, siapa, kapan, dan dimana.
Opini, ialah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang tetang sesuatu atau dapat menjawab pertayaan bagaimana.
Contoh : “Bagus sekali isi puisi yang disampaikan W.S.Rendra pada acara “Tirakatan Budaya” itu.
Contoh : tersebut menjawab pertayaan bagaimana.
E. Karangan Fiksi dan Nonfiksi
1. Karangan Fiksi yaitu karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk novel, dan cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah fiksi ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.
Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya, tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya.
Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca.
2. Karangan nonfiktif yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.
Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
F. Karangan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi
1. Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu pokok persoalan atau peristiwa dalam narasi :
Ø Biasanya disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian cerita.
Ø Di dalam ada tokoh yang di ceritakan, baik manusia maupun bukan manusia.
2. Deskripsi atau Lukisan
Ø bersifat informative
Ø tulisan di dasarkan atas pengamatan
Ø pembaca diajak menikmati apa yang telah dinikmati (meiru kesan) penulis
Ø susunan peristiwa tidak menjadi utama, yang penting pesan sampai kepada pembaca.
3. Eksposisi atau paparan
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menerangkan suatu pokok masalah/pikiran yang dapat memperluas pengetahuan seseorang/pembaca. Untuk mempertegas masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi dengan dat-data kesaksia, seperti gambar, grafik, statistic, dan sebagainya. Jika dalam deskripsi kesan subjektif pengarang tampak lebih menonjol, dalam eksposisi tidak.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang berisi ide/gagasan yang dilengkapi bukti-bukti kesaksian yang dijalin menurut proses penalar yang kritis dan logis, dengan tujuan mempengaruhi atau menyakinkan pembaca untuk menyatakan persetujuannya. Jika dalam eksposisi penutup karangan berupa penegas, dalam argumentasi penutup karangan berupa simpulan.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara-cara tertentu, bersifat ringkas,menarik dan mempengaruhi secara kuat kepada pembaca sehingga si pembaca terhanyut oleh siratan isinya.
http://indonesialanguage.blogspot.com/2008/03/materi-bahasa-indonesia_6471.html
Jumat, 26 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar