Minggu, 04 April 2010
sejarah tanah abang
Nama Tanah Abang mulai disebut pada abad ke 17, yaitu pada waktu kota
Batavia di serang oleh tentara mataram, tahun 1628 tentara mataram
mengepung Batavia dari seluruh penjuru dan menggunakan Tanah Abang
sebagai pangkalan, yang merupakan tanah terbukti dan di sekitarnya
banyak di genangan rawa. Dari tanahnya merah atau Abang dalam bahasa
Jawa, maka lahirlah nama Tanah Abang yang berarti Tanah Merah.
Wilayah Tanah Abang pada waktu itu merupakan daerah perkebunan teh,
kacang, jahe, melati, sirih, dan lain-lain, yang sampai saat ini
dijadikan nama suatu pemukiman di Jakarta Pusat.
Pada tanggal 30 Agustus 1735, seorang belanda yang kaya raya bernama
Justinus Vinck mendapat izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patram
membangun pasar. Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen (dulu bernama
Weltervreden), dalam surat izin tersebut Pasar Weltervreden hari
pasarnya adalah, hari sabtu . Pasar Senen khususnya menjual
sayur-mayur dan pasar Tanah Abang menjual texstil serta klontong.
Bangunan Pasar pada mulanya sangat sederhana ,terdiri dari dinding
bambu dan papan serta atap rumbia dari 229 papan dan 139 petak bambu.
Tahun 1740 atau setelah 5 tahun berdirinya pasar Tanah Abang menjadi
pembantaian orang orang Cina dan pasar Tanah Abang ikut terbakar ,dan
baru dibangun kembali pada tahun 1881 dengan mendapat tambahan hari
pasar yaitu hari Rabu ,sehingga menjadi dua kali seminggu Rabu dan
Sabtu .
Perbaikan terus dilakukan oleh penguasa dan baru tahun 1926 bentuk
bangunan pasar Tanah Abang terdiri dari 3 bangunan Los Panjang dengan
dinding Batu Bata dan beratap genteng.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar